Bagaimanapun juga sumber informasi tentang riwayat hidup
Romanus kurang lengkap. Informasi tentang kemartirannya dihubungkan dengan aksi
penganiayaan terhadap umat Kristen pada zaman pemerintahan Kaisar Diokletianus.
Pada masa itu diakon Romanus giat memberi peneguhan dan semangat iman kepada
umatnya yang dikejar-kejar oleh penguasa. Bahkan ia berani memberikan
peringatan kepada para hakim yang mengadili umatnya, sambil meneguhkan hati
umatnya di hadapan sidang pengadilan kaisar.
Sadar akan pengaruh Romanus yang besar bagi umat Kristen
maka penguasa tidak tanggung-tanggung menangkapnya. Romanus disesah dan
dicambuki, dan kemudian dibakar hidup-hidup. Meskipun api menjalari sekujur
tubuhnya, namun Romanus tetap berkotbah menyemangati umatnya agar tetap setia pada
imannya dan tetap mencintai Allah. Raja kemudian menyuruh mengembalikan dia ke
penjara untuk disiksa lebih berat lagi: anggota badannya dimasukkan ke dalam
lima lobang di sebuah papan alat penyiksaan, dan tubuhnya dibiarkan
menggelantung dalam waktu yang cukup lama. Akhirnya sebagai martir yang tahan
uji, Romanus mati dicekik oleh algojo di penjara itu pada tahun 303.
Ketabahannya mengagumkan!
Posting Komentar