Benediktus dikenal sebagai pendiri cara hidup monastik di
Eropa Barat. Ia meninggalkan kehidupan duniawi dan menjadi seorang pertapa.
Kemudian ia mendirikan sebuah tarekat yang dikenal dengan namanya, ordo
Benediktin, yang bermarkas di Monte Casino. Pada tahun 1944 ketika Perang Dunia
II berkecamuk biara induk Monte Casino dihancurkan, dan baru dibangun kembali
setelah perang. Benediktus lahri di Nursia, Italia Tengah sekitar tahun 480 dan
meninggal dunia di Monte Casino pada tahun 547. Saudarinya, Skolastika, yang
kemudian menjadi seorang Santa, adalah seorang religius sejati yang membaktikan
dirinya kepada Tuhan dan sesama. Dibantu oleh sebuah keluarga bangsawan yang
mengikuti kebiasaan mendidik anak-anaknya bagi karier politik, Benediktus
dikirim ke Roma untuk menlanjutkan pendidikannya. Di Roma ia menderita sekali
karena tingginya biaya hidup. Alau ditemani oleh seorang pelayan keluarga yang
terpercaya, ia meninggalkan kota Roma. Ketika itu ia berusia 20 tahun.
Untuk sementara waktu, ia tinggal di Enfide sekitar 40 mil
baratdaya kota Roma bersama sekelompok orang Kristen saleh sambil terus
melanjutkan studi dan praktek askesenya. Ia kemudian meninggalkan Enfide untuk
hidup menyendiri jauh dari kehidupan ramai di kota. Rekan-rekannya sangat
mencintai dia dan percaya akan kemampuannya membuat mukzijat. Ia menemukan
suatu tempat pengungsian yang sepi di dalam sebuah gua di atas gunung Subiako,
50 mil sebelah timur kota Roma. Di dalam gua itu, ia bertapa selama tiga tahun.
Ia dibantu oleh Romanus, seorang pertapa lain dalam bimbingan rohani maupun
makan-minum setiap hari.
Reputasi Benediktus sebagai seorang pertapa tidak bisa terus
disembunyikan. Namanya segera terkenal di antara penduduk desa di sekitarnya.
Tatkala superior dari sebuah biara di dekat gua pertapaannya meninggal dunia,
biarawan-biarawan itu meminta Benediktus menjadi pemimpin mereka. Dengan senang
hati Benediktus menerima permohonan itu dan segera meninggalkan gua
pertapaannya. Ia disambut dengan gembira. Tetapi segera ia menyadari, bahwa
kehidupan di biara itu tidak berjalan sebagaimana mestinya. Para biarawan tidak
disiplin dan lemah pendiriannya. Benediktus berusaha untuk memperbaiki situasi
biara itu, namun tidak semua biarawan setuju, ada yang bahkan membenci dan
berupaya meracuninya. Untunglah Benediktus selamat. Gelas minumnya yang berisi
racun itu tiba-tiba saja hancur berantakan ketika dijamahnya. Benediktus segera
meninggalkan biara itu dengan sedih hati. Ia kembali ke gua Subiako. Dari sana
ia mulai mengumpulkan banyak pertapa yang terpencar dimana-mana. Sejak itu ia
mulai meninggalkan idenya yang lama dan memulai hidup Cenobitik: sebuah
komunitas pria yang mengabdikan diri pada kehidupan religius. Dengan meniru
cara hidup asketis Mesir, teristimewa dari tradisi Pakomius, Benediktus
mengelompokkan pengikut-pengikutnya dalam 12 kelompok, masing-masing dengan
pimpinannya. Kehidupan monastik dengan 12 biara ini dimulainya di Subiako.
Selanjutnya, seorang bangsawan Roma memberinya sebidang
tanah di dekat kota Kasino, kira-kira 30 mil jauhnya dari Subiako. Kasino
terletak di kaki gunung dan sangat subur. Di sini Benediktus mendirikan sebuah
gereja yang dipersembahkan kepada Santo Yohanes Pembaptis. Demikianlah awal
dari biara Monte Kasino yang terkenal itu. Enam hari sebelum wafatnya,
Benediktus menyuruh rekan-rekannya menyiapkan kuburnya di samping saudarinya
Skolastika yang meninggal enam minggu sebelumnya. Relikiu Benediktus dan
Skolastika ditemukan kembali pada tahun 1950 di bawah reruntuhan altar gereja
Monte Kasino yang hancur pada masa Perang Dunia II.
Semua berita tentang kehidupan Benediktus diketahui dari
buku "Dialog" karangan Paus Gregorius Agung yang ditulis 50 tahun
setelah kematian Benediktus. Sumber informasi lain ialah aturan-aturan hidup
yang disusunnya bagi pengikut-pengikut di Monte Kasino. Dari aturan hidup itu
terlihat jelas kepribadian Benediktus sebagai seorang pemimpin biara yang ramah
tamah, bijaksana dan penuh pengertian. Sikapnya sangat moderat baik dalam hal
doa, kerja, pewartaan, makanan, tidur, dan lain-lainnya. Aturan hidup membiara
Santo Benediktus merupakan aturan hidup membiara pertama di Eropa Barat. Santo
Benediktus biasanya digambarkan sebagai seorang Abbas yang sedang memegang satu
salinan aturan hidup membiara.
Posting Komentar