
Sebelum memberontak Iblis adalah kerub (Yehezkiel 28:12-15).
Di atas tutup pendamaian tabut perjanjian Allah terdapat
dua kerub (Keluaran 25:18-20).
Karena itu timbullah sebutan Tuhan yang
bersemayam di atas para Kerub (1Samuel 4;4 dan Keluaran
25:22).
Kemah Pertemuan dan Bait Suci dan perabot-perabotnya
mengandung banyak ukiran kerubim (Keluaran 25:17-22; 26:1, 31; 36:8; 1
Raja-Raja 6:23-35; 7:29-36; 8:6-7; 1 Tawarikh 28:18; 2 Tawarikh 3:7-14; 2
Tawarikh 3:10-13; 5:7-8; Ibrani 9:5).
Dalam hubungannya dengan manusia, Kerub pertama-tama disebutkan dalam Alkitab di Kejadian 3:24, “Ia menghalau manusia itu dan di sebelah timur taman Eden ditempatkan-Nyalah beberapa kerub dengan pedang yang bernyala-nyala dan menyambar-nyambar, untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan.” Tujuan Allah menempatkan kerub bukanlah untuk memutuskan hubungan manusia dari Allah, melainkan untuk menjaga agar manusia tidak masuk ke taman Eden dan makan buah pohon kehidupan, karena sebelumnya mereka telah makan buah pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat. Sehingga jika manusia yang telah berdosa itu makan buah pohon kehidupan, maka mereka akan kekal dalam keadaan berdosa.
Kemudian dalam kisah Keluaran, Tuhan menyuruh Musa untuk
membuat “Tabut Perjanjian” dengan kedua kerub yang menudungi “Tutup
Pendamaian”. Hal ini adalah sebuah gambaran bahwa Allah yang menempatkan
Kerub di jalan masuk Taman Eden itu, adalah Allah yang juga menjaga baik-baik
perjanjian-Nya dengan manusia, sampai rencana keselamatan yang telah Allah
rancangkan tergenapi kemudian.

Gambaran dalam Wahyu 4:6-9 juga kelihatannya menggambarkan
kerub. Para kerub
melayani untuk menonjolkan kemuliaan dan kuasa Allah. Ini adalah salah satu dari tanggung
jawab utama mereka dalam Alkitab. Selain
menyanyikan pujian bagi Allah, mereka juga mengingatkan kemuliaan dan keagungan
Allah dan kehadirannya di tengah umatNya.
Posting Komentar