Santo Blasius dilahirkan di Sebastia, Asia Kecil. Sekarang,
daerah tersebut bernama Sivas, Turki. Santo Blasius dikenal sebagai Uskup dan
Martir pada abad pertengahan. Selain itu, Santo Blasius juga dikenal sebagai
Santo Pelindung bagi orang-orang yang mengalami sakit tenggorokan.
Menurut tradisi yang ada, Santo Blasius adalah keturunan
bangsawan. Dalam perjalanan waktu selanjutnya, ia mengalami pendidikan iman
Kristen. Pada akhirnya, dia ditahbiskan sebagai Uskup Sebastia. Pada waktu itu,
agama Kristen sudah tersebar luas di berbagai macam daerah akan tetapi,
Licinius, Kaisar Roma pada saat itu tetap mengadakan penyiksaan dan pengejaran
terhadap orang-orang Kristen dan akhirnya ia berhasil menangkap dan menawan
Santo Blasius. Ketika berada dalam penjara, ia berhasil mengeluarkan duri ikan
dari tenggorokan seorang anak yang hampir mati karena tidak dapat bernafas.
Beberapa saat kemudian, Santo Blasius dibunuh oleh para tentara Kaisar Licinus.
Menurut cerita yang beredar, sebelum menjadi Uskup, Santo
Blasisius dikenal sebagai seorang tabib atau dokter yang memiliki kekuatan
untuk menyembuhkan banyak orang. Banyak sekali cerita mukjizat yang dikenal
dari kehidupan Santo Blasius. Salah satu cerita yang cukup terkenal adalah
ketika ia menyembuhkan penyakit pada binatang buas pada saat ia berada dalam
pengungsian karena pengejaran Kaisar Licinius.
Mulai abad 16, berkat Santo Blasius sudah mulai dipraktekkan
oleh Gereja pada saat peringatan pestanya yaitu setiap tanggal 3 Februari.
Biasanya, orang menerima ‘Pemberkatan Santo Blasius’ dengan dua lilin menyilang
yang diletakkan pada tenggorokan. Hal itu dilakukan dengan iman karena
dipercaya dapat melindungi orang dari penyakit tenggorokan. Oleh karena itu, ia
dikenal sebagai salah satu dari 14 orang Kudus yang dikhususkan oleh Gereja
sebagai Penolong banyak orang terutama yang mengalami penyakit tenggorokan.
Posting Komentar